Minggu, 13 November 2011

Adakah Asuransi Kesehatan Ideal?

Semua orang tanpa terkecuali seharusnya memiliki asuransi kesehatan yang akan menjamin biaya kesehatan atau perawatan ketika seseorang jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Apalagi, meski kita telah menjaga kesehatan dengan baik, penyakit bisa datang tanpa diduga. Di lain pihak, biaya kesehatan terus meningkat.
Hampir 70 persen penduduk Indonesia membiayai sendiri biaya dokter atau rumah sakit. Ada berbagai alasan yang membuat masyarakat masih enggan mengambil jasa asuransi, antara lain karena takut tertipu agen asuransi, repot mengajukan klaim pengobatan, serta banyak yang sayang keluar dana untuk membayar asuransi.
Menurut Tri Djoko Santoso, seorang perencana keuangan, asuransi kesehatan termasuk dalam salah satu upaya melindungi diri dan juga kekayaan. “Banyak sekali penyakit-penyakit yang bisa membuat seseorang miskin karena menghabiskan harta benda,” kata Ketua Institute Financial Planning Indonesia ini.
Asuransi kesehatan yang dimiliki sebaiknya adalah asuransi kesehatan murni, bukan yang dicampur dengan investasi. Hal ini bertujuan agar manfaaat yang diperoleh lebih tinggi. Misalnya penggantian biaya rawat inap atau tindakan operasi yang lebih besar.
Tri Djoko menambahkan, seorang karyawan yang sudah mendapat jaminan kesehatan dari kantornya pun sebaiknya tetap memproteksi diri dengan asuransi kesehatan. “Asuransi pun ada limitnya. Biasanya kalau salah satu karyawan mengeluarkan biaya terlalu tinggi karena penyakit kritis, tahun berikutnya perusahaan asuransi tidak mau orang itu dimasukkan lagi dalam program,” katanya.
Memilih produk asuransi yang tepat memang bukan perkara sepele. Dibutuhkan jelian dan ketelitian nasabah karena dana pembelian bukan milik orang lain, tetapi milik Anda. Kerugian atau risiko atas kesalahan pembelian asuransi tetap ditanggung pembeli, bukan pihak lain.
Untuk mencegah kerugian akibat asuransi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan calon nasabah, yakni:
- Harus dipahami bahwa premi asuransi merupakan sebuah biaya, bukan investasi. Dengan kata lain, uang kita akan hilang kalau selama masa berlakunya polis kita sehat-sehat saja.
- Tanyakan secara rinci kepada agen asuransi setiap butir yang tertulis dalam polis. Misalnya saja kondisi pengecualian penyakit yang tidak dijamin, apakah cakupan asuransi meliputi layanan rawat jalan atau hanya rawat inap?
- Karena mengeluarkan biaya, calon pembeli asuransi sebaiknya bertanya kepada teman atau orang yang dirasa lebih paham tentang asuransi. Tak jarang penjelasan tentang penyakit ditulis dalam bahasa Inggris sehingga bisa menimbulkan arti yang salah.
- Tanyakan juga tentang prosedur klaim. Makin cepat dan mudah proses klaim, makin baik kuliatas birokrasi perusahaan asuransi yang bersangkutan. Itu sebabnya, perhatikan pula track record perusahaan asuransi yang akan dipilih.
- Sampaikan dengan jujur bila Anda sudah mengidap penyakit tertentu sebelum diberlakukannya polis.

1 komentar:

  1. HARAP EXTRA HATI2 DG ASURANSI ALLI*NZ GAN !!!! Krn pengalaman pribadi ane pas mau masuk rawat inap gampang banget approvalnya, jd pas pilih kamar yg sesuai dg limit asuransi, isi formulir, ditelp sama org RS, langsung approved dan pasien bs langsung masuk kamar. Nah nanti pas mau keluar baru deh mereka sibuk verfikasi ber jam2, nanya2 ke RS telp sana sini, dan setelah 2 jam ujung2nya tagihan ditolak. Aneh kan ? Logikanya pas mau masuk rawat inap kan udah ada diagnosis awal dokter RS, dan harusnya di sisi alli*nz jg ada dokter yg verifikasi apakah diagnosis dr tsb tercover alli*nz atau ga cover ???? Menurut sy mereka ga profesional cara kerjanya, dan ujung2nya sy yg dirugikan dan ga ada gunanya ikut asuransi alli*nz, buang2 duit aja !!!

    BalasHapus